Tanpa Pisau Bedah, Operasi Katarak Bisa dengan Teknik FLACS

Senin, 25 Februari 2019 - 15:46 WIB
Tanpa Pisau Bedah, Operasi Katarak Bisa dengan Teknik FLACS
Tanpa Pisau Bedah, Operasi Katarak Bisa dengan Teknik FLACS
A A A
Katarak-kondisi kekeruhan pada lensa mata-dengan berbagai tingkatan dan pemicu, merupakan salah satu penyebab utama kebutaan. Hasil survei Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) tahun 2014-2015, mengidentifikasi beberapa faktor penyebab kebutaan dari tujuh provinsi di Indonesia, dan katarak menempati porsi terbesar dengan 75,5%.

Sebagian besar kasus katarak terjadi karena proses degeneratif yang sangat dipengaruhi oleh faktor usia, oleh karena itu kasus ini akan terus meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia. Menghadapi fenomena tersebut, Rumah Sakit spesialis mata, JEC kembali menghadirkan teknologi FLACS (Femtosecond Laser-Assisted Cataract Surgery) -“The True Laser Cataract Surgery“ -yang memungkinkan keseluruhan proses operasi katarak menggunakan sinar laser, tanpa pisau bedah.

“Kami sangat bersyukur atas ulang tahun JEC ke-35 dan terus berupaya menjaga komitmen kami guna menghadirkan layanan kesehatan mata yang komprehensif dengan dukungan tenaga ahli dan teknologi terkini FLACS,” kata Kepala Bedah Refraktif JEC, Direktur Utama JEC @ Menteng dan Ketua INASCRS (Indonesian Society of Cataract and Refractive Surgery), Dr Setiyo Budi Riyanto, SpM(K).

Ia menuturkan, seiring dengan berkembangnya paradigma rehabilitasi penglihatan menjadi optimalisasi penglihatan, teknologi operasi katarak juga mengalami evolusi. Dari yang sebelumnya menggunakan pisau bedah, kini menjadi operasi katarak berbasis laser (FLACS). JEC telah menggunakan teknik bedah dengan FLACS kepada pasien yang memerlukan tindakan operasi katarak.

“Dengan teknik laser ini, dokter melakukan tindakan membuat luka insisi selebar 2,2 mm dan proses penghancuran katarak dengan bantuan komputer, dan kemudian masuk ke proses pemasangan lensa buatan guna mengembalikan fungsi penglihatan. Setelah tindakan operasi, pasien dapat langsung pulang dan tidak perlu menutup bagian mata. Dalam kondisi normal, waktu pemulihan pasca operasi berlangsung kurang dari seminggu,” papar dr Budi.

Menurutnya, pembedahan menjadi metode umum untuk penyembuhan katarak, FLACS merupakan salah satu teknologi terkini yang telah pihaknya miliki. Teknologi berbasis laser femtosecond ini, mampu menghasilkan ketepatan sayatan pada kornea dan pemotongan kapsul lensa dengan tingkat akurasi yang tinggi.

“Dengan demikian berarti juga meningkatkan ketepatan posisi IOL (intraocular lens) atau lensa tanam. Proses membelah-belah lensa katarak menjadi bagian kecil, juga berpengaruh pada rendahnya penggunaan energi ultrasound, yang artinya meningkatkan juga keamanan pasien selama proses operasi,” ungkap Dr. Budi.

FLACS semakin banyak digunakan dalam penanganan operasi katarak saat ini di JEC. RS Mata JEC @ Kedoya menjadi pusat layanan unggulan operasi katarak dengan laser yang pertama di Indonesia dan kedua di Asia yang mengadopsi teknologi Femtosecond Laser Assisted Cataract Surgery (FLACS). Kini memasuki tahun ke-35, JEC kian memantapkan layanannya bagi pasien penderita katarak dengan menghadirkan teknologi FLACS di RS Mata JEC @ Menteng.

“Keuntungan lain dari pemanfaatan FLACS pada pasien katarak adalah durasi operasi lebih singkat dan masa penyembuhan pasien lebih cepat. Proses operasi hanya membutuhkan waktu sekitar 15-20 menit per mata,” tambah Dr. Budi.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4155 seconds (0.1#10.140)